Media Pembelajaran Bahasa Arab
Risa Qurrota A’yun
A.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media
berasal dari bentuk jamakkata medium yang secara harfiah artinya
perantara atau pengantar. Gagne (2006: 14) mengemukakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar. Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar
proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik
segala pesan yang disampaikan.[1]
Penggunaan
media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya
proses belajar, media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam
menunjang kualitas proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan yang
dijelaskan oleh Yusufhadi Miarso (2004:458)
Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan
terkendali.
Dari
pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang
fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang efektif dan efisien.[2]
Dari beberapa ayat diatas, maka dapat
kita lihat bahwa Allah menjelaskan dalam proses pembelajaran atau proses
pentransferan pengetahuan kepada manusia dari yang semula tidak tahu menjadi
tahu, itu menggunakan perantara berupa pena. Menurut tafsir, pena disini yang
dimaksud adalah baca dan tulis.
Secara tidak langsung, Allah
mengisyaratkan bahwa Allah itu akan memberikan pengetahuan kepada manusia, akan
tetapi itu tidak langsung begitu saja, tidak mungkin Allah tiba-tiba
mentransferkan pengetahuan langsung ke otak kita. Akan tetapi, Allah akan
memberikan pengetahuan kepada kita melalui perantara. Dan perantara tersebut
disebut dengan media pembelajaran.
Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan
prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan
belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.[3]
B. Karateristik Media Pembelajaran
Setiap media
pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari
berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi
ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh.
Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan
rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai
karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan
pemilihan media (Arief S. Sadiman,
dkk, 2006:28).
Kemp 1975 dalam
(Sadiman, dkk. 1990) mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar
pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu. Gerlach dan
Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media
pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu
atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media
pembelajaran tersebut (Arsyad, 2002) adalah:
a. Ciri
Fiksatif yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
b. Ciri
Manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian
atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya
proses larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan
dengan waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse
recording). Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat
penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa
tersebut.
c. Ciri
Distributif yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau
kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada
sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang
relatif sama mengenai kejadian tersebut.[4]
C.
Manfaat Media
Pembelajaran Bahasa Arab
Secara
umum, manfaat media dalam proses pembelajaran
bahasa arab adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh
khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985)
misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :[5]
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Adapun mengapa
media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar
di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran
khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
a.
Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
b.
Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan
sikap siswa.
c.
Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
d.
Fungsi compensations, yaitu dapat
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal. [6]
D.
Kriteria
Pemilihan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Media merupakan
salah satu sarana untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam kegiatan belajar
mengajar. Kerena beragamnya media yang ada, maka masing-masing juga mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilih dengan cermat dan
tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.
Pemilihan media
pembelajaran harus mempertimbangan kondisi dan latar belakang siswa baik pada
aspek perkembangan dan kematangan siswa maupun pada aspek tahapan pembelajaran
yang harus diikuti oleh siswa, maka dalam penetapan atau penentuan media
pembelajaran adalah dengan memperhatikan beberapa kriteria dalam memilih media
pembelajaran.
Mengingat
begitu banyak media yang dapat kita gunakan dalam pembelajaran bahasa Arab,
namun pada dasarnya kita dapat memilihnya dengan memperhatikan kriterianya yang
berkenaan dengan:
1. Tujuan. Media yang
dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
2. Materi.
Aspek materi dalam pembelajaran sesuai dengan media yang digunakan.
3. Sasaran
didik. Pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan kondisi pada
sasaran didiknya dari factor umur, intelegensi, karakteristik, latar belakang
pendidikan, budaya dan lingkungan peserta didik.
4. Ketersediaan. Media yang dipilih
adalah praktis, luwes dan bertahan. Ketersediaannya antara waktu, dana atau
sumber daya lainnya untuk memproduksi media yang akan dipilih. Media yang mahal
dan memakan waktu yang lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media
yang terbaik, melainkan yang mudah diperoleh dan dapat digunakan di mana pun
dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya.
5. Guru
terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya
dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media sangat ditentukan oleh guru
yang menggunakannya.
6. Pengelompokan
sasaran. Media yang dipandang sebagai media yang efektif belum tentu
efektif jika digunakan tidak pada porsinya. Dalam pengertian, guru harus
menyesuaikan porsi media dengan sasaran peserta didik, ada media untuk
jenis kelompok besar, kelompok sedang dan kelompok kecil.[7]
E.
Macam-Macam Media Pembelajaran Bahasa Arab
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):[8]
- Media audio
- Media cetak
- Media visual diam
- Media visual gerak
- Media audio semi gerak
- Media visual semi gerak
- Media audio visual diam
- Media audio visual gerak
Jenis-jenis media pembelajaran jika ditinjau dari segi penggunaan media
dikaitkan dengan indera yang digunakan manusia untuk memperoleh pengetahuan , maka
media diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu: media pandang
(visual/bashariyah), media dengar (audio/sam’iyah),dan media pandang dengar
(sam’iyah-bashariyah/ audiovisual).
Adapun penjelasan tentang
jenis-jenis media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.
Media Pandang (visual/ bashoriyah).
Media pengajaran yang berupa alat bantu pandang (visual aids) secara umum dapat dikatakan bahwa mereka berguna dalam
hubungannya dengan motivasi, ingatan dan pengertian. Media visual memegang
peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media ini dapat
memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, dapat menumbuhkan minat siswa dan
dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar
menjadi efektif, media visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna
dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya
proses informasi.
Media pandang(visual) dibagi menjadi dua yaitu media pandang non proyeksi dan media pandang berproyeksi. Ada beberapa media yang dapat dikatergorikan sebagai media pandang non
–proyeksi, antara lain:
a) Papan tulis
Papan tulis merupakan media yang paling tradisional, yang paling murah dan
paling fleksibel, disamping untuk menulis, papan tulis dapat dipakai untuk
membuat gambar, skema, diagram dan sebagainya. Selain itu juga dapat
dimanfaatkan untuk menggantungkan peta pada saat yang diperukan. Daya guna dan
daya pakai papan tulis sangat tergantung pada kreativitas guru.
b) Papan flanel
Papan flanel adalah jenis papan yang permukaannya dilapisi dengan kain
flanel. Keguanaannya untuk menempelkan program yang berupa gambar, skema, kartu
kata, dan semacamnya.
c) Papan tali
Papan tali dapat dibuat dengan memasang tali-tali pada papan tulis biasa
atau pada papan tripleks. Tali yang baik adalah kawat kecil. Tali-tali tersebut
dikaitkan pada paku kecil yang lain yang dipasang pada tepi kanan dan kiri
papan tersebut, sehingga merentang dari kiri ke kanan. Jarak tali yang satu
dengan tali yang lain disesuaikan dengan besar kecilnya kartu yang akan
digantug pada tali. Kartu-kartu tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat disangkutkan pada tali,
digeser dan dilepas kembali.
d) Papan magnetis
Pada dasarnya penggunaan papan magnetis tidak berbeda dengan papan flanel,
perbedaannya terletak pada sistem melekatnya barang-barang. Pada papan magnetis
melekatnya disebabkan daya tarik magnetis, permukaan papan magnetis umumnya
putih, sehingga dapat dipakai untuk menulis.
e) Wall chart
Media ini berupa gambar, denah, bagan atau skema yang biasanya digantungkan
pada dinding kelas. Media ini juga dapat digantungkan pada papan tulis, wall
chart berguna untuk melatih penguasaan kosakata dan penyusunan kalimat.
f) Flash chart
Media ini berupa kartu-kartu berukuran 15x20 cm sebanyak 30 sampai 40 buah.
Bahan-bahan kartu ini terbuat dari kertas manila. Setiap kartu diisi dengan
gambar berbentuk stick figure, yakni gambar yang berupa garis-garis sederhana,
tetapi sudah menggambarkan pesan yang jelas. Gambar ini tidak disertai dengan
tulisan apapun. Media ini cocok untuk melatih keterampilan berbicara secara
spontan dengan menggunakan pola-pola kalimat tertentu.
2. Media Dengar
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan
dituangkan ke dalam lambang lambang auditif, baik verbal (ke dalam
kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Media audio dapat menarik dan
memotivasi siswa untuk mempelajari materi dengan lebih banyak.
Media dengar atau sam’iyah yang dapat digunakan untuk pengajaran
bahasa antara lain radio, tape recorder, dan laboratorium bahasa yang
sederhana.
3. Media Pandang
Dengar (Audio- Visual)
Media pengajaran bahasa yang paling lengkap adalah media dengar pandang (sam’iyah
bashoriyah atau audio visual), karena dengan media ini terjadi proses
saling membantu antara indera dengar dengan indera pandang yang termasuk jenis
media ini adalah televisi, VCD, komputer, dan laboratorium bahasa.[9]
Berikut ini
adalah jenis-jenis media pembelajaran aspek berbahasa arab yaitu dilihat dari
segi mufrodat, tata bahasa, keterampilan berbahasa, kitabah.
1.
dilihat dari segi (mufrodat). Dalam mengajarkan kosakata pada siswa, adapun media yang bisa digunakan
dalam membelajarkan kosakata :
a. Miniatur benda asli
Miniatur adalah bentuk
kecil dari benda yang sebenarnya, seperti miniatur mobil, miniatur apartemen,
miniatur buah-buahan, dan lain-lain. Dengan menghadirkan miniatur tersebut,
guru dengan mudah tinggal mengucapkan, menunjuk, dan menjelaskan masing-masing
kosakata yang hendak diajarkan.
b. Foto dan gambar
Foto dari sebuah benda
aslinya yang dihasilkan dari camera, bisa digunakan untuk media pembelajaran
kosakata begitu juga dengan gambar yang dibuat sendiri oleh guru, dan biasanya
foto atau gambar tersebut dibuat dalam bentuk kartu (kartu mufradat). Ukuran yang digunakan
adalah 16 cm x 20 cm, dan akan lebih menarik lagi apabila kartu tersebut diberi
warna-warni. Mengenai ukuran guru bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kelasnya
yang terpenting adalah ketika seorang guru mendesain kartu tersebut harus ingat
prinsip keseimbangan, keserasian, dan keharmonisan.
2.
Media Pembelajaran Qowaid (Tata Bahasa)
Dalam pembelajaran bahasa arab sekarang, komponen ini diajarkan secara
wadifi, yaitu tata bahasa fungsional dalam sebuah kalimat yang terintegrasikan
dalam empat maharoh yang diajarkan, sehingga secara otomatis siswa akan dapat
menggunakan pola-pola yang telah dicontohkan, baik dalam istima’, kalam,
qiro’ah, dan kitabah.
Adapun media yang dapat digunakan dalam membelajarkan
tatabahasa seperti:
a). Kotak Tatabahasa
Yaitu sebuah kotak yang berbentuk kubus, biasanya berukuran 20 cm x 25 cm,
dan masing-masing dari sisi kubus tersebut terdapat kosakata baik berbentuk
kata kerja, kata benda, huruf atau yang lainnya.
b). Papan Saku
Papan saku merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa,
hanya saja papan saku ditambah dengan tempat seperti saku, dimana fungsinya
untuk meletakkan kartu yang telah disiapkan oleh guru.
c). Papan Tali
Papan tali merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa,
hanya saja papan tali ditambah dengan tali yang memanjang dari kanan ke kiri
sebagai gantinya saku, dimana fungsinya untuk menggantungkan kartu yang telah
disiapkan oleh guru. Dan biasanya kartu yang digunakan adalah kartu kosakata (bithoqoh
wamdhiyah).
3.
Media Pembelajaran Keterampilan Bahasa
Kemampuan berbahasa secara konvensional meliputi empat jenis kemampuan,
diantaranya :
1. Kemampuan menyimak (istima’), untuk memahami bahasa yng digunakan secara
lisan,
2. Kemampuan berbicara (kalam), untuk mengungkapkan diri secara lisan,
3. Kemampuan membaca (qiro’ah), untuk memahami bahasa yang diungkapkan secara
tertulis,
4. Kemampuan menulis
(kitabah), untuk mengungkapkan diri secara tertulis.
4.
Media pembelajaran istima’ (mendengar)
a. Compact Disk (CD)
Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran
keterampilan menyimak, karena benda ini dapat diisi dengan beberapa bentuk
software sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi
pembelajaran menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film,
drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain.
b. Casset Recorder
Casset Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan dalam
pembelajaran keterampilan menyimak, akan tetapi media ini hanya terbatas untuk
materi-materi tertentu tidak se fleksibel compact disk. Kekurangan media ini
tidak dapat menampilkan dalam bentuk gambar.
c. Peragaan
Peragaan merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami teks yang
didengar siswa, disamping itu dapat pula memberikan penguatan terhadap makna
yang terkandung dalam teks tersebut. Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan
badan, isyarat, mimik wajah atau bentuk yang lainnya.
d. Permainan Bahasa
Ada beberapa permainan bahasa yang dapat digunakan dalam mengajarkan
keterampilan menyimak seperti : bisik berantai (al asror al mutastalstil),
perintah bersyarat, siapa yang berbicara (man al mutahadist), bagaimana saya
pergi.
e. Gambar Bersambung
Gambar bersambung merupakan kumpulan gambar yang menunjuk satu peristiwa
yang utuh. Gambar tersebut bisa dalam bentuk kartu yang terpisah, atau dalam
satu lembaran yang utuh. Cara menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus
ditunjukkan kepada siswa.[10]
[1] Lihat :
http://akirawijayasaputra.wordpress.com/2012/03/14/pengertianmanfaatklarifikasidan-jenis-jenis-media-pembelajaran/
[2] Lihat :
http://neozonk.wordpress.com/2012/09/19/definisi-media-pembelajaran/
[3] Lihat :
http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/
[4] Lihat :
http://mediabacaan.blogspot.com/2012/11/karakteristik-media-pembelajaran.html
[5] Lihat :
http://erwin_y.guru-indonesia.net/artikel_detail-12203.html
[6] Lihat di
http://tugasku-4u.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-media-pembelajaran.html
[7] Lihat :
http://rifaty.blogspot.com/2012/04/pemilihan-media-pembelajaran-bahasa.html
[8] Lihat : http://fzil.wordpress.com/2013/04/18/jenis-karakteristik-media-pembelajaran/
[9] Lihat :
http://faraharael.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-media-pembelajaran.html
[10] Lihat :
http://adikiss.net/2013/01/contoh-media-pembelajaran-bahasa-arab-flash
0 komentar:
Posting Komentar