Kamis, 24 Juni 2010

Hiks Album Solo Barunya Hang Geng Oppa Nihh

wah,,,,,aku sedih bgt nih soalnya salah seorang personil Super Junior yang sekarang lagi vakum yaitu Hang Geng oppa bikin album solo baru!!! sedih bgt kan soalnya dia kan udah berpartisipasi di album ketiga Suju. Nah gara2 ada masalah ma SM sialan itu, oppa asal China itu ga bisa ikut di album Bonamana-nya Suju! Ujung2nya dia bikin album solo kan???? SM sialaaaannnn!!!!

ya udah deh mau tau covernya album solo Hang Geng oppa? Check this out!


Jumat, 18 Juni 2010

Australia Sediakan Proyek Air Bersih untuk Indonesia



JAKARTA - Sekitar 60.000 rumah tangga di Indonesia akan terhubungkan dengan air bersih melalui proyek baru yang didanai oleh Australia, yang juga akan memberikan 10.000 rumah akses terhadap sistem pembuangan air limbah.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, dan Menteri Pekerjaan Umum Indonesia, Djoko Kirmanto, hari ini menyaksikan penandatanganan perjanjian antara Departemen Keuangan dan berbagai pemerintah daerah yang akan berpartisipasi dalam proyek ini.
Dubes Farmer mengatakan, Australia telah mengalokasikan A$25 juta untuk meningkatkan akses air pipa untuk masyarakat perkotaan di Indonesia dan memperluas sambungan pembuangan limbah rumah tangga. Proyek ini akan berfokus pada rumah tangga miskin.
“Inisiatif ini akan memberikan sekitar 480.000 orang Indonesia akses air bersih dan sistem pembuangan air limbah yang lebih baik, sehingga membantu mereka untuk tetap sehat dan lebih produktif," kata Dubes Farmer dalam keterangan pers yang dikirim ke okezone, Jumat (18/6/2010).
"Kami sangat senang dapat memberikan kontribusi terhadap upaya Indonesia untuk meningkatkan akses air minum yang aman dan sistem pembuangannya," imbuh Dubes Farmer.
Kurang dari 20 persen penduduk Indonesia saat ini memiliki akses akan air perpipaan, sementara hanya 11 kota memiliki sistem pembuangan limbah (Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007).
Berbagai kota dan kabupaten di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi akan mendapatkan keuntungan dari inisitatif baru ini.
Pekerjaan akan dimulai bulan depan dengan partisipasi awal dari 25 pemerintah daerah, sekitar 10 pemerintah daerah berpotensi turut bergabung dalam proyek ini di akhir tahun.
Australia juga akan memberikan dukungan kepada pemerintah daerah untuk secara efektif mengelola program air bersih dan sanitasi masyarakat guna menjamin kesinambungan program.
(faj)

Selasa, 15 Juni 2010

[HD] Super Junior - Bonamana MV Video

Kamis, 10 Juni 2010

Tentang Pulau Dewata Bali


Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia, dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, dan Pulau Serangan.

Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.

Geografi

Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Lintang Timur yang mebuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.

Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai.

Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas, dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau Beratan, Buyan, Tamblingan dan Danau Batur.

Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar; sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan.

Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.


Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia.[3] Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau.[4] Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Sansekerta dari India pada 100 SM.[rujukan?]

Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India, yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, diantaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293–1500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis, dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke Bali.

Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen, yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur, dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau puputan, yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah.

Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II, dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang.

Pada 20 November 1940, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai, yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya, dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.

Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi dari Republik Indonesia.

Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia.

Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian di masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum.[5]

Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing, dan menyebabkan industri pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini.

Rabu, 02 Juni 2010

Bayi Hydrocephalus Perlu Bantuan


Liputan6.com, Blora: Sungguh malang nasib Muhammad Lukman Hakim. Bayi berusia setahun itu mengalami hydrocephalus atau pembesaran di bagian kepala. Hidupnya kini tergantung pada selang yang menempel di tengkorak kepala. "Kami pasrah. Tidak tahu harus bagaimana lagi," kata Siti, ibu Lukman ketika ditemui di rumahnya di Tunjungan, Blora, Jawa Tengah, baru-baru ini.

Menurut Siti, selang di kepala Lukman sengaja ditanam tim dokter sejak setahun silam. Selang ini dianggap sebagai satu-satunya cara Lukman bertahan hidup dan melawan penyakit hydrocephalus.

Penderitaan Lukman tak luput dari kemiskinan yang dialami Siti dan keluarga. Sebagai buruh tani, Siti tak mampu mencukupi kebutuhan gizi lukman sejak masih dalam kandungan. Ini membuat Lukman mengalami pembengkakan di bagian kepala sejak di dalam kandungan. "Saat itu posisi anak saya terbalik atau sungsang," tambah Siti.

Ironisnya, saat itu ayah Lukman, Yanto, pergi meninggalkan Siti dan anaknya. Dia tak sanggup melihat kenyataan pahit saat melihat kondisi Lukman. Yanto memilih pergi daripada mengakui Lukman sebagai anak.

Siti menambahkan, sebenarnya Siti pernah menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, keluarga tak sanggup membiayai sehingga akhirnya Lukman kembali dibawa pulang ke rumah. Saat ini, Lukman tinggal di rumah neneknya dengan kondisi kepala yang semakin hari kian membesar. "Saya benar-benar pasrah," ujar Siti, sedih.(ULF)
 

My Korean World Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting